Senin, 11 Agustus 2008


WAJAH kusam tentu saja tak menarik. Kecantikan tertutup oleh sisa kotoran, debu, dan make-up. Kalau selama ini Anda takut melakukan peeling karena berbagai faktor, Anda bisa mencoba diamond peeling. Tidak ada iritasi atau rasa perih. Yang ada hanya munculnya kulit baru yang bersih, putih, dan berseri.

Pada dasarnya kulit akan beregenerasi setiap 28-30 hari. Pertambahan usia secara perlahan akan membuat proses regenerasi berkurang. Apalagi jika orang sedang stres atau depresi. Kondisi tersebut akan menghambat penyebaran nutrisi pada lapisan kulit. Faktor lain mengapa kulit kusam dan kering adalah sel-sel kulit yang telah mati dan tidak terangkat menumpuk dan menyumbat pori-pori.

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan diamond peeling, sebuah teknik pengangkatan sel kulit mati dengan serbuk berlian. Teknik ini juga dapat mengatasi masalah jerawat yang membekas dan flek hitam.

Diamond Peeling vs Chemical Peeling

Selama ini teknik pengelupasan yang terkenal adalah chemical peeling. Teknik ini menggunakan larutan kimia yang membuat lapisan kulit yang mati luruh sehingga kulit baru yang muncul. Bahan yang biasanya digunakan adalah acid atau asam seperti Alpha Hydroxy Acid (AHA), Trichloroacetic acid (TCA) dan phenol. Acid yang masuk dalam golongan AHA seperti glicolyc acid termasuk jenis peeling yang ringan. Jenis ini cocok untuk mereka yang ingin kulit wajahnya terlihat cerah tanpa iritasi, seperti memerah drastis atau mengelupas parah. Untuk peeling yang lebih dalam biasanya digunakan TCA dan phenol untuk peeling yang paling intensif.

Chemical peeling akan memberikan hasil yang memuaskan dalam waktu yang singkat. Tetapi ada kekurangannya. "Tidak semua jenis kulit cocok dengan bahan kimia," ujar David, seorang terapis kecantikan yang membuka praktiknya di kawasan Jelambar, Jakarta Barat. Setelah peeling, wajah akan terasa perih atau memerah akibat pengelupasan.

Lalu diamond peeling? Teknik pengelupasan yang satu ini tidak jauh berbeda dengan mikrodermabrasi. Bedanya, serbuk berlian yang digunakan lebih tajam dan keras ketimbang kristal. "Berliannya bekerja seperti vacuum cleaner yang menyedot sel-sel kulit mati pada permukaan kulit," jelas David.

Berlian juga amat jarang menimbulkan iritasi. Sementara, kristal tak jarang memicu reaksi alergi. "Hanya saja perawatan ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan masalah jerawat yang meradang. Pengelupasan dikhawatirkan akan membuat kulit wajah lebih sensitif sehingga jerawat malah akan menyebar," tambah David.

Inframerah

Treatment ini pun digabungkan dengan teknologi inframerah untuk membantu penyerapan nutrisi ke dalam lapisan kulit. Proses ini dimulai dengan menganalisa kulit pasien untuk menentukan tingkat perawatan yang dibutuhkan. "Hasil analisis yang tepat akan memberikan perawatan yang maksimal. Dan alat dengan teknologi inframerah ini mampu menganalisa apakah wajah seseorang itu kering, lembap atau berminyak," jelas David.

Setelah itu, pembersihan dengan alat inframerah. Alat digosokkan ke wajah yang sebelumnya telah diberikan susu pembersih. Sinar inframerah jarak jauh yang dipancarkan alat dapat mebuka pori-pori kulit. Ion plus yang juga diberikan alat ini akan membersihkan sisa-sisa make-up dan debu yang menempel. Teknik penggosokan dilakukan ke arah atas wajah, mulai dari dagu menuju pipi, daerah smilling line hingga telinga dan dahi. Di bagian leher, alat digosokkan ke bawah atau samping.

Tahap selanjutnya adalah terapi oksigen. Oksigen cair dioleskan ke kulit. Treatment dilakukan selama 5-7 menit dengan alat yang memancarkan gelombang ultrasonik dan mengantar ion negatif agar nutrisi bisa terserap dengan sempurna ke dalam kulit.

Selanjutnya adalah diamond peeling. Di sini, alat digosokkan dengan teknik yang sama dengan tahap pembersihan. Daerah yang memiliki masalah flek dan bekas jerawat, penggosokkan dilakukan lebih intensif. Setelah peeling, wajah dilapisi kapas yang telah diberi toner selama beberapa menit. Ini akan memberikan efek segar pada kulit sehingga stelah perawatan kulit terlihat lebih fresh.

Tidak ada komentar: