Senin, 11 Agustus 2008

Cacar Air Dapat Menyebabkan Kematian Ibu Hamil

JIKA Anda terkena panas tinggi disertai bintik-bintik seperti lepuhan kecil pada kulit, berarti Anda terkena cacar air. Berarti Anda sudah diserang virus varisela zooster. Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, penyakit ini mendatangkan masalah yang tidak sedikit. Khusus untuk ibu hamil, cacar air bisa menyebabkan kematian.

Menurut dr Elandarai, SpKK dari Farmasi, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, cacar air dalam bahasa medis disebut chicken pox- disebabkan oleh virus varisela zooster. Penularannya melalui hembusan udara, batuk maupun bersin. Tapi penularan yang paling potensial adalah kontak secara langsung pada bintik yang berisi cairan. Hampir seluruh tubuh bisa terkena benjolan yang akan menyebar ke seluruh bagian tubuh dan tanpa terkecuali pada bagian muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata, dan termasuk bagian tubuh yang paling intim.

Penyakit kulit ini pun merupakan salah satu penyakit kulit yang penularannya sangat cepat dan timbulnya pun secara tiba-tiba. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini kalau daya tahan tubuh menurun. Biasanya, penyakit cacar air ini terjadi selama 17-21 hari.

Pada penderita muda, stadium sebelum muncul kelainan pada kulit sangat jarang dijumpai. Tapi pada anak-anak yang lebih besar dan pada kemungkinan timbulnya maupun tingkat penyebaran infeksi cacar air yang ditemukan di negara baeriklim yang sedang dan tropis dipengaruhi oleh sifat virus yang rentan panas pada temperatur yang tinggi. Kelembapan pada udara yang tinggi cenderung mempercepat transmisi virus tersebut.

Ibu hamil merupakan salah satu dalam kelompok orang dewasa yang rentan terhadap penyakit ini, apabila pada masa mudanya tidak atau belum pernah terkena penyakit cacar air ini. Pada usia kehamilan 1-3 bulan bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi, seperti keguguran, kelahiran mati atau bahkan si bayi terkena sindrom congenitial varicella atau infeksi pada janin bulan pertama yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si ibunya tersebut. Namun, prevelensi ibu hamil penderita cacar air ini yang mendapat komplikasi ini masih rendah.

Pada umumnya, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini sama seperti penyakit pada umumnya. Panas tinggi diikuti timbulnya merah-merah dan kemudian timbul lepuhan pada kulit. Bentuk lepuhan ini khas yaitu seperti tetesan embun. "Pada anak kecil mungkin demam yang diderita tidak terlalu tinggi sehingga sering diabaikan oleh orang tua dan dianggap hanya sebagai gejala flu biasa. Padahal itu termasuk salah satu gejala cacar air," ungkap dr Ela SpKK.

Gejala lain yang menyertai penyakit cacar air ini adalah munculnya bercak berisi air jernih yang kemudian berubah menjadi keruh dan keropeng dalam waktu 24 jam. Tapi gejala yang timbul pada tiap individu sangat berbeda-beda. Pada bayi, misalnya. Bayi yang usianya belum genap satu tahun akan lebih menderita pada saat terserang virus ini karena demamnya bisa sangat tinggi. Kulitnya pun akan bisa terinfeksi bakteri. Mereka belum bisa mengeluhkan apa yang dirasakannya kecuali menangis.

Usia yang ideal untuk terkena penyakit cacar air ini adalah balita berusia 1-5 tahun. Balita yang akan terserang penyakit ini pun hanya mengalami demam yang ringan dan bisa sembuh dalam waktu satu minggu. Pada usia sekolah, penyakit ini akan sembuh dalam waktu 5 hari sampai 1 minggu.

Ibu hamil trimester pertama yang menderita cacar air akan dapat menularkan cacar air kepada si janin. Bahayanya, bayi sangat mungkin terkena herpes zooster pada usia 10 tahun. Bila mengenai wanita hamil trimester kedua, virus ini dapat menyebabkan gangguan kehamilan. Sementara itu, ibu hamil yang terkena cacar air pada saat akan melahirkan, akibat bisa lebih berat lagi, yaitu kematian.

Seperti penyakit yang disebabkan oleh virus pada umumnya, cacar air juga memiliki vaksin yang mampu menangkalnya. Bahkan dapat menembus angka sampai 90 persen. Bila sebelum usia 13 tahun anak sudah mendapatkan vaksin cacar air, ia tidak akan terkena cacar air seumur hidupnya. Tidak ada terapi yang spesifik untuk penyakit yang satu ini. Apabila demam, diberikan obat penurun panas. Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan bedak yang ditambah dengan zat antigatal. Bedak ini, selain untuk mengurangi rasa gatal, juga dapat mencegah pecahnya lepuhan secara cepat. "Jika cacar air ini dapat timbul infeksi sekunder, maka akan dapat diberikan antibiotika," tambah dr Elandari SpKK.

Siapapun yang belum terkena penyakit ini, otomatis akan terkena juga. Dan orang yang sudah terkena penyakit ini, akan dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Lamanya perlindungan dari vaksin ini belum dapat diketahui secara pasti. Meskipun demikian, vaksinasi ulangan dapat diberikan setelah 4-6 tahun. Program imunisasi secara gratis kepada bayi yang berusia 18 bulan dan belum pernah menderita dan dipaksinasi sebelumnya. Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene, hasilnya bisa lebih baik dan jaringan parut yang timbul pun sangat sedikit.

Tidak ada komentar: