Jumat, 22 Agustus 2008

Kurangi Rasa Sakit dengan Senam Rematik




REMATIK adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun, bisa dikurangi rasa sakitnya dengan mengonsumsi obat-obatan seperti pain killer yang bebas dijual di pasaran ataupun obat-obat dengan resep dokter.

Bagi mereka yang telah mengonsumsi obat dan ingin mengurangi gangguan rematik, sekarang telah diciptakan sejenis senam khusus untuk penderita rematik dari berbagai usia dan jenis rematik yang diidap.

Senam rematik yang diciptakan oleh Dr Siti Annisa Nohonni dan Dr Angela BM Tilaar dari RSCM itu merupakan latihan gerak untuk mencegah dan memberikan efek terapi terhadap penyakit rematik.

Latihan ini ditujukan pula bagi mereka yang sehat dan pasien rematik yang berada dalam kondisi normal atau fase tenang. Senam rematik berdurasi 30 menit ini telah diprogram menjadi sebuah olahraga ringan yang terdiri atas latihan pemanasan dan latihan inti yang terdiri dari aerobik ringan yang berfungsi menguatkan kerja jantung dan paru-paru.

"Latihan inti kedua merupakan latihan dasar pencegah dan terapi rematik. Senam ini ditutup dengan pernapasan sekaligus sebagai pendinginan tubuh," kata Ketua Perhimpunan Masyarakat Peduli Reumatik Indonesia (PERMARI) Endang Basuki Purnomo.

Senam rematik yang bisa diberikan kepada penderita rematik dua sampai lima kali seminggu tersebut, juga sangat fleksibel sehingga tidak menyulitkan mereka yang telah terkena rematik cukup parah.

"Intinya jika senam tidak bisa dilakukan dengan berdiri, senam juga bisa dilakukan sambil duduk saja di atas kursi roda," ujarnya.

Senam rematik akan berdampak positif dan paling bagus bagi tubuh apabila dilakukan menurut tingkat keparahan dan jenis penyakit rematik yang diderita pasien.

"Sebelum dijadikan senam resmi rematik, gerakan-gerakan dalam senam juga telah melalui penelitian dari dokter-dokter yang telah berpengalaman puluhan tahun di bidang rematik," ucapnya.

Selain menentukan tingkat dan jenis rematik yang diderita, senam rematik akan berfungsi lebih baik jika dilakukan ketika pasien berada dalam kondisi prima atau di masa tenang.

"Rematik adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Mungkin saja setelah berobat, enam atau satu tahun kemudian penyakit itu akan kembali lagi. Jadi di masa-masa tidak kumat itulah, senam bisa dilakukan dengan intens," terangnya.

Manfaat yang bisa diperoleh oleh penderita rematik setelah melakukan senam rematik, menurut Endang, adalah membuat tubuh lebih rileks dan persendian lebih ringan digerakkan. Selain itu, senam rematik juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri penderita bahwa orang dengan penyakit rematik masih bisa melakukan berbagai aktivitas keseharian.

"Kadang-kadang pasien yang rematiknya parah,banyak yang putus asa, karena nyeri persendian tidak hilang-hilang. Rasa putus asa itu yang tidak boleh ada," tandasnya.

Tidak ada komentar: